Awal Karier SLANK
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup
bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim)
pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan
tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan
menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka
dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian
berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan
orang yang sering menyebut mereka cowok selengean, dengan personel tambahan
Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas
besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker. Mereka
sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum
Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank.Dengan
perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan
Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass),
Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk
ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun
1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit... He He He
(Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran
sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik.
Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang
kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella
milik Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat
kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat
itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses
yang sama. Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu
Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru
lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya
memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka
bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo.
Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik
Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album
ketiga yang diberi judul Piss/Tiga. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss.
Semboyan Piss menjadi trend di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits
single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah
seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak yang
berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah
album yang diberi titel Generasi Biroe. Lagu ini juga sering dibawakan sampai
saat ini. Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan
juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja
.
Perpecahan Band
Pada saat menggarap album keenam Lagi Sedih,
Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau
mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah
dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat di
album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk
membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah oleh seorang
Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan. Dia bersumpah
untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk
membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan
additional player. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang
waktu itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan
project Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari
1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan Slank masih bisa
survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang
akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar
dari Slank. Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang
saat itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk
menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show
nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Narkoba
Terbujuk rayuan teman di Bali 14 tahun lalu,
Bimbim penabuh drum grup musik Slank dan keponakannya, Kaka vokalis Slank pun
mencecapi ”obat langit” yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu pertama kali mencoba (1994), mereka
bilang badan jadi tidak enak. Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya
mencari lagi? Itulah putau, sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka
berlanjutlah ia memakai putau.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang
biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian
juga Kaka. Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun
1999. Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan
barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau.
Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani
wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan,
meski dengan susah payah.
Slank membantah anggapan bahwa dengan
mengkonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya,
tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan
karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga
ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi,
tanpa Narkoba kami bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga,
kami menjadi pengguna," ujar Kaka.
Slank Tinggal Berdua
Tahun 1997, Slank Ibarat diujung tanduk. Pay,
Indra dan Bongky dipecat dari band. Kabar burung mengenai pertengkaran ketiga
orang itu dengan Kaka dan Bimbim sudah santer. Indra dan Bongky jarang
kelihatan ikut latihan. Konon, suasana nggak enak ini mulai tercium sejak
pembuatan album Generasi Biru (1994).
Waktu itu, Bongky melihat Slank udah nggak jelas kemana arahnya. Setelah itu Pay dan Indra juga mulai jarang kelihatan di Potlot. Bongky akhirnya mengajak Slank vakum selama setahun. Keputusan itu disetujui persenel lainnya. Selama vakum, Bongky mendirikan band Flower demi memuaskan keinginan bermusiknya.
Repotnya, pihak distributor album-album Slank, Virgo Ramayana, telah mewajibkan Bim-bim dkk itu menyelesaikan album baru sampai Desember 1996. Keputusan vakum lantas dicabut demi memenuhi kontrak. Dilain pihak, Bongky tidak menyadari hal itu. Pikirnya, rapat mereka di pendopo markas Slank belum sampai memutuskan sesuatu. Baru sekedar obrolan, katanya. Terpaksalah Slank bergerak Bongky, Pay dan Indra.
Puncaknya, Kaka dan Bimbim membuat surat pemecatan untuk mereka bertiga di bulan Januari 1997. Status pun menjadi resmi. Bongky kontan nggak terima diperlakukan seperti itu Begitu juga Indra yang merasa diperlakukan tidak adil karena Bim-bim dan Kaka memakai peralatan milik Indra untuk Slank latihan. Diantara mereka bertiga, hanya Pay yang tidak berkomentar. Tapi jauh sebelum kemelut ini, Pay udah bermasalah di Potlot. Mulai dari persoalan pribadi sampai masalah Pay yang udah mementingkan proyek luar.
Proses pembuatan album baru pun diakui Bimbim hanya dikerjakan dia berdua Kaka. Dengan dibantu Ivan (Bass) dan Reynold (Gitar), album itu akhirnya rampung. Pihak Virgo Ramayana, Pak Boedi Soesatio mengaku langsung membaca gelagat kesedihan begitu mendengarkan gelagat Kaka dan Bim-bim secara berulang-ulang. Dan kemudian dia langsung mengusulkan judul Lagi Sedih kepada duo Slank ini.
Usul itu ternyata di setujui. Album Slank dirilis pada 5 Februari 1997 tanpa ada nama Pay, Bonky dan Indra. Waktu itu, Slank tinggak berdua.
Waktu itu, Bongky melihat Slank udah nggak jelas kemana arahnya. Setelah itu Pay dan Indra juga mulai jarang kelihatan di Potlot. Bongky akhirnya mengajak Slank vakum selama setahun. Keputusan itu disetujui persenel lainnya. Selama vakum, Bongky mendirikan band Flower demi memuaskan keinginan bermusiknya.
Repotnya, pihak distributor album-album Slank, Virgo Ramayana, telah mewajibkan Bim-bim dkk itu menyelesaikan album baru sampai Desember 1996. Keputusan vakum lantas dicabut demi memenuhi kontrak. Dilain pihak, Bongky tidak menyadari hal itu. Pikirnya, rapat mereka di pendopo markas Slank belum sampai memutuskan sesuatu. Baru sekedar obrolan, katanya. Terpaksalah Slank bergerak Bongky, Pay dan Indra.
Puncaknya, Kaka dan Bimbim membuat surat pemecatan untuk mereka bertiga di bulan Januari 1997. Status pun menjadi resmi. Bongky kontan nggak terima diperlakukan seperti itu Begitu juga Indra yang merasa diperlakukan tidak adil karena Bim-bim dan Kaka memakai peralatan milik Indra untuk Slank latihan. Diantara mereka bertiga, hanya Pay yang tidak berkomentar. Tapi jauh sebelum kemelut ini, Pay udah bermasalah di Potlot. Mulai dari persoalan pribadi sampai masalah Pay yang udah mementingkan proyek luar.
Proses pembuatan album baru pun diakui Bimbim hanya dikerjakan dia berdua Kaka. Dengan dibantu Ivan (Bass) dan Reynold (Gitar), album itu akhirnya rampung. Pihak Virgo Ramayana, Pak Boedi Soesatio mengaku langsung membaca gelagat kesedihan begitu mendengarkan gelagat Kaka dan Bim-bim secara berulang-ulang. Dan kemudian dia langsung mengusulkan judul Lagi Sedih kepada duo Slank ini.
Usul itu ternyata di setujui. Album Slank dirilis pada 5 Februari 1997 tanpa ada nama Pay, Bonky dan Indra. Waktu itu, Slank tinggak berdua.
Masuknya Abdee, Ridho, dan
Ivanka (Formasi akhir )
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang
sepeninggal Reynold langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang
untuk untuk menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan
Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah
bersahabat dan satu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak
Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan
sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan
untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu minggu. Sebuah target yang besar
dan waktu yang singkat. Namun mungkin karena dua orang itu adalah seorang
musisi yang hebat,, target tersebut tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini
sebenarnya sangat membingungkan juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu
gitaris. Namun karena waktu yang sangat singkat dan mendesak,, akhirnya dua
orang tersebut dipakai untuk melengkapi formasi inti Slank. Dan ketika konser
pun, semua mata hampir tertuju ke arah dua gitaris baru tersebut. Ketika itu
Slank diprediksi akan hancur dalam setahun namun ternyata formasi ini bertahan
hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan
eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti
Slank membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali
dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak
yaitu Balikin. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat
dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut
diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru karena
sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual
satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang
suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak
tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda
Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis.
Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan
di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga
mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini
juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun
terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk
dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini
adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang
memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor
Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah
kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk
didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live
di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser
dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang
direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak
Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk
kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada
lirik yang dirubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit
"ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang
diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi
abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan
dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang
serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan
single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar
untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu
Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang
cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut
juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah
dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di
album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai
di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa
lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best
yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu
dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah
live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi
single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah
tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album
ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu
Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu
Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty
Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa
orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu.
Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta
terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang
konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti
dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri
bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show
dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I
Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan
Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan
diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live
kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari
Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi
keributan antar penonton pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat
yang versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah,
Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu
Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melakukan
semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik adalah saat Kaka
bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata
tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun
diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi
merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun
2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya.
Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R.
Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka
mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang
sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini lah mereka
benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI
Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu
koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di
album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek
namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV
Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang
diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live
Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke
album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk
kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya
mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live
hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di
album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live
Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah
di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan
berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari
Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun
ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam
pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi
bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu
dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin.
Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir
seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan
kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan
Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak
Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi
para musisi yang meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun
bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin
bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil
menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk.
Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser
bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah,
dibawakannya lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya
direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam
lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara
live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to
Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio
Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot,
markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers
dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah
karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi
aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama
di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti
Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di
atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank
tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota
tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat Slank
sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur
animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video
tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace
yang di design oleh seorang Slanker dari Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia
untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang
diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang
tampil di event tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro,
Jay Chou Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis
sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari
kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank
setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita
Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki.
Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam
soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi
kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan
poster kalender. Dan album ini, di akhir tahun 2005 menurut majalah GitarPlus
masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi,
Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang
cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun
ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar
di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu
Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun
terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan
destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di
tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank
dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota
Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil
mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban
bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild
adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang
disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka
harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang
mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser
ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia
menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya
diantaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut
diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu
Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank
sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Sukses terus buat Slank… .
PISS-LUV-UNITY-RESPECT
SUSUNAN ALBUM
1990 - Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)
1991 - Kampungan
1993 - Piss
1995 - Generasi Biru
1996 - Minoritas
1996 - Lagi Sedih
1997 - Tujuh
1998 - Mata Hati Reformasi
1999 - 999
2001 - Virus
2003 - Satu Satu
2003 - Bajakan!
2004 - Road to Peace
2005 - Plur
2006 - Slankisme
2007 - Slow But Sure
2008 - The Big Hip
2010 - Jurus Tandur No 18
ALBUM LAIN :
1998 - Konser Piss 30 Kota
PISS-LUV-UNITY-RESPECT
SUSUNAN ALBUM
1990 - Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)
1991 - Kampungan
1993 - Piss
1995 - Generasi Biru
1996 - Minoritas
1996 - Lagi Sedih
1997 - Tujuh
1998 - Mata Hati Reformasi
1999 - 999
2001 - Virus
2003 - Satu Satu
2003 - Bajakan!
2004 - Road to Peace
2005 - Plur
2006 - Slankisme
2007 - Slow But Sure
2008 - The Big Hip
2010 - Jurus Tandur No 18
ALBUM LAIN :
1998 - Konser Piss 30 Kota
2001 - Virus Roadshow
2003 - Bajakan
2004 - Road to peace
2007 - OST Get Married
2009 - OST Generasi Biru
2009 - OST Get Married 2
2009 - Anthem For The Broken Hearted
2011 - Slank Party
Tidak ada komentar:
Posting Komentar